Dalam ajaran Islam, pindah rumah tidak bisa dilakukan sembarangan. Terdapat tata cara pindah rumah yang bersumber Al-quran dan Hadist Rasulullah SAW. Hal ini bertujuan semata-mata agar proses mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Buat kamu yang beragama muslim, wajib tahu tata cara pindah rumah menurut ajaran islam berikut yang dikutip dari The Asian Parent, Kamis (30/11/2023). Yuk! Mari simak.

1. Persiapkan Semua dengan Rapi Sebelum Memilih Hari untuk Pindahan

Banyak orang beranggapan untuk melakukan pindah rumah pada hari baik. Namun sebenarnya, dalam Islam semua hari dianggap baik, tiada istilah hari sial atau hari buruk. Sehingga, tidak ada aturan yang mengharuskan untuk pindah di hari tertenu. Hal yang justru lebih penting diperhatikan adalah semua persiapan sudah matang sehingga rumah baru siap ditempati.

2. MENGUCAPKAN SALAM SAAT MEMASUKI RUMAH BARU

Setiap muslim dianjurkan memberi salam ketika memasuki rumah. Dalam hal ini, termasuk rumah orang lain, rumah sendiri, bahkan rumah baru yang akan dihuni. Allah SWT berfirman :

فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً

“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya) yang berarti memberi salam kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.” (QS. An-Nuur: 61)

3.  MENGADAKAN SYUKURAN DI RUMAH BARU

Setelah proses pindah rumah selesai, ada baiknya kamu mengadakan acara syukuran untuk rumah baru. Karena bersyukur sendiri merupakan sifat utama seorang muslim.  Allah SWT berfirman :

وَاشْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. An-Nahl: 114)

Dalam kebiasaan masyarakat, saat menempati rumah baru biasanya akan diikuti acara tasyakuran atau walimahan. Para ulama membolehkan kegiatan semacam ini selama tak diikuti ritual-ritual tertentu di luar ketentuan syariat Islam. Acara syukuran yang dimaksudkan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Allah SWT, kemudian mengundang orang lain untuk berkunjung dan makan bersama justru sangat baik. Dengan berbagi kebahagiaan dengan sesama, kita justru akan mendapat ganjaran pahala. Selain itu, hal tersebut dapat mempererat ikatan persaudaraan dengan keluarga, sanak saudara, rekan kerja, dan tetangga sekitar.

4. PeNTINGNYA MENGUNJUNGI TETANGGA

Merupakan adab dalam bertetangga yaitu menjaga hubungan baik dengan mereka. Salah satu caranya, misalnya dengan saling berkunjung antar tetangga untuk menjalin tali silaturahmi.

Bahkan, Nabi mengajarkan bahwa tetangga memiliki kedudukan yang penting bagi seorang muslim. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya” (HR. Bukhari 5589, Muslim 70)

Saat berkunjung ke tetangga, tak ada salahnya juga membawa buah tangan untuk mereka. Kebiasaan baik seperti ini dianjurkan oleh Rasulullah melalui sabdanya:
إِذَا طَبَخْتَ مَرَقًا فَأَكْثِرْ مَاءَهُ ، ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ جِيْرَانِكَ فَأَصِبْهُمْ مِنْهَا بِمَعْرُوْفٍ
“Jika engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya. Lalu lihatlah keluarga tetanggamu, berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan cara yang baik” (HR. Muslim 4766)

5. JANGAN MEMAJANG BENDA BERBAU SYIRIK

Secara sederhana, syirik artinya menyekutukan Allah. Nah, secara umum ada dua macam syirik yang dikenal dalam hukum syariat. Pertama, syirik dalam Rububiyyah, yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur alam semesta. Kedua, syirik dalam Uluhiyyah, yaitu beribadah atau memanjatkan doa kepada selain Allah.
Perbuatan syirik sangat dilarang. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya menyekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13).

Contoh perbuatan syirik yang terkadang dianggap biasa seperti menyimpan jimat di rumah, patung, gambar, atau benda-benda lain yang dianggap punya kekuatan magis dan mendatangkan rejeki.

6. MEMPERBANYAK SHOLAT DAN MEMBACA AL-QUR’AN

Setiap keluarga muslim dianjurkan untuk menghiasi rumahnya dengan amal ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Dari Abu Musa, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan mati.” (HR. Bukhari 6407)

Di hadist lain yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َ لَاتَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian kuburan, sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah”. (HR. Muslim 780)

Demikian tata cara pindah rumah menurut ajaran islam. Semoga bermanfaat!

Leave a comment